PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat Philosopia (bhs. Yunani) artinya Mencintai Kebijaksanaan.
Philosophy (bhs. Inggris)
Falsafah (bhs. Arab) artinya Cinta Kearifan
Definisi filsafat menurut para filosof :
*Pythagoras (572-497 SM) : Adalah orang pertama yang memperkenalkan istilah
Philosophia. Definisinya filsafat itu sebagai “The love of
Wisdom. Menurutnya manusia yang paling tinggi nilainya
adalah manusia pecinta kebijakan.
*Socrates (469-399 SM) : Adalah seorang filosof dalam bidang moral. Menurutnya filsafat adalah peninjauan diri yang reflektif / perenungan
asas-asas kehidupan yang adil dan bahagia.
*Plato (427-347 SM) : Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai
kebenaran yang asli. Filsafat adalah pencarian yang bersifat
spekulatif (perekaaan) terhadap pandangan tentang seluruh
kebenaran (Filsafat Spekulatif).
*Aristoteles (384-332 SM) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran
yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.
*Rene Descrates (1596-1650 M) : Filsafat sebagai kumpulan segala pengetahuan dimana
Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.
*Imanuel Kant (1724-1804 M) : Filsafat adalah pokok pangkal dari segala pengetahuan
yang didalamnya tercakup masalah epistemology, etika, dan
masalah ketuhanan.
*Al Kindi (801-873 M) : Ia adalah seorang filosof muslim pertama. Menurutnya
filsafat adalah pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu
dalam batas-batas kemampuan manusia, karena tujuan para
filosof dalam adalah mencari kebenaran, maka praktiknya
harus menyesuaikan dengan kebenaran pula.
*Al Farabi (870-950 M) : Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hakikat yang
sebenarnya dari segala yang ada (al-mauju-dat).
Sebenarnya masih banyak definisi dan interprestasi mengenai filsafat dari berbagai ahli, dan setiap filosof dari satu aliran filsafat membuat perumusannya agar cocok dengan kesimpulannya sendiri.
OBJEK FILSAFAT
Sesuatu yang menjadi bahan dari suatu penelitian.
Objek Isi filsafat ditentukan oleh objek yang dipikirkan.
Objek yang dipikirkan oleh filosof adalah segala sesuatu yang ada dan yang
mungkin ada, meliputi objek materiil dan objek formal.
Materiil : - Menurut Poejawijatna (1980:8) adalah segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, mencakup segala hal, baik hal-hal yang konkret (nyata) maupun yang abstrak (tak tampak).
Formal : - Adalah penyelidikan yang mendalam. Menurut Lasiyo dan Yuwono (1985:6) adalah sudut pandang yang menyeluruh, secara umum, sehingga dapat mencapai hakikat dari objek materiilnya.
METODE FILSAFAT
Meode yang dipakai sangatlah banyak sebanyak para filosof dan masing-masing memiliki metode tersendiri.
Socrates & Plato menggunakan metode kritis, adalah cara kerja atau bertindak yang bersifat analitis (melalui percakapan,dialog).
Aristoteles & Thomas Aquinas memakai metode skolastik / sintetis deduktif.
Sebagian ahli ada yang mengelompokkan metode yang digunakan menjadi 3 macam:
Metode sistematis para pelajar akan mempelajari karya-karya filsafat, teori-teori yang
atas beberapa cabang filsafat.
Metode historis pelajar mengkaji filsafat dengan mengikuti sejarahnya.
Metode kritis mereka mempelajari filsafat tingkat intensif.
CIRI-CIRI FILSAFAT
a. Filsafat sebagai ilmu :
Filsafat berusaha untuk mencari tentang hakikat atau inti dari suatu hal.
b. Filsafat sebagai cara berfikir :
Yaitu cara berfikir yang sangat mendalam (radikal) sehingga akan sampai
pada hakikat sesuatu.
c. Filsafat sebagai pandangan hidup :
Bahwa filsafat pada hakikatnya bersumber pada hakikat kodrat diri manusia
yang berperan sebagai mahluk individu, mahluk social, dan mahluk Tuhan.
Filsafat mempunyai karakteristik sendiri yaitu menyeluruh, mendasar & spekulatif.
Menyeluruh artinya bahwa filsafat mencakup tentang pemikiran dan pengkajian
luas. Mendasar artinya bahwa filsafat adalah suatu kajian yang mendalam. Adapun
spekulatif itu karena filsafat yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran
selanjutnya.
Menurut Wirodiningrat (1981: 113),
MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT
*untuk memperoleh kemampuan berfikir serius.
*mengajarkan tentang hakikat alam semesta.
*mengajarkan tentang hakikat Tuhan.
Frans Magnis Suseno (1991) : “filsafat merupakan sarana yang baik untuk menggali kembali kekayaan kebudayaan, tradisi, dan filsafat Indonesia untuk mengaktualisasikannya.
CABANG-CABANG FILSAFAT
Menurut Aristoteles :
a. Logika ilmu pendahuluan bagi filsafat, ilmu yang mendasari dalam memahami filsafat.
b. Filsafat teoritis (nazariah) didalamnya tercakup ilmu-ilmu yang lain seperti ilmu fisika, matematika dan metafisika.
c. Filsafat praktis (alamiah) didalamnya tercakup 3 macam ilmu, yakni :
Ilmu etika : mengatur kesusilaan dan kebahagiaan perorangan.
Ilmu ekonomi : mengatur kesusilaan dan kemakmuran dalam keluarga
Ilmu politik : mengatur kesusilaan dan kemakmuran dalam Negara
d. Filsafat poetika (kesenian) membicarakan tentang keindahan, pengertian seni, penggolongan seni, nilai seni, aliran dalam seni, dan teori penciptaan dalam seni.
Penggolongan lapangan-lapangan filsafat menurut Louis O. Kattsoff (1996: 73) :
Logika : teknik untuk memperoleh kesimpulan.
Metodologi : sebagaimana yang ditunjukkan oleh pernyataan.
Metafisika : hal-hal yang terdapat sesudah fisika.
Ontologi dan Kosmologi : ontologi membicarakan azas-azas rasional yang ada.
kosmologi untuk mengetahui ketertiban serta susunannya.
Epistemologi : menyelidiki asal mula, susunan, metode-metode dan sahnya pengetahuan.
Biologi kefilsafatan : membicarakan persoalan-persoalan mengenai biologi.
Psikologi kefilsafatan : memberikan pernyataan-pernyataan psikologi yang meliputi apakah
yang dimaksud dengan jiwa, nyawa, ego, akal, perasaan dan kehendak.
Antropologi kefilsafatan : mengemukakan pernyataan-pernyataan tentang manusia.
Sosiologi kefilsafatan : mengemukakan pernyataan tentang hakikat masyarakat serta negara.
Etika : membicarakan tentang baik dan buruk.
Estetika : membicarakan definisi, susunan, dan peranan keindahan, khususnya didalam seni.
Filsafat agama : membicarakan jenis-jenis pertanyaan berbeda mengenai agama.
BIDANG KAJIAN FILSAFAT
Menurut Titus yang dikutip oleh Anna Pudjiati (1987:4),
Cabang-cabang tradisional yang dibahas dalam filsafat :
Logika Metafisika Epistemologi Etika
Sedangkan menurut Muzayyin Arifin (2003:16) :
Kosmologi :
Suatu pemikiran yang berhubungan
alam semesta
Ontologi :
Pemikiran tentang asal-usul
kejadian alam
Ruang Lingkup Philosophy of mind :
kajian filsafat pemikiran filosofis tentang jiwa,
jasmani dan kebiasaan berkehendak
Epistemologi :
Apa dan bagaimana sumber
pengetahuan manusia diperoleh
Aksiologi :
Masalah-masalah nilai termasuk
nilai tinggi dari Tuhan
SEJARAH LAHIRNYA FILSAFAT
Adalah uraian suatu peristiwa yang berkaitan dengan hasil pemikiran filsafat. Berbeda dengan ilmu, filsafat berusaha mencari kebijaksanaan, menyelidiki hakikat yang sebenarnya dari segala sesuatu , usaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya tentang segala sesuatu.
Pada abad ke 6 sebelum masehi, bermunculan para pemikir yang kepercayaannya bersifat rasional. Ahli piker yang pertama kali muncul adalah Thales (625-545 SM) yang berhasil mengembangkan geometrid an matematika, Socrates mengembangkan teori moral, Plato mengembangkan teori tentag ide, Aristoteles mengembangkan teori yang menyangkut dunia dan benda.
Perkembanga-perkembagan filsafat pada abad ke 13 yang ditandai dengan berdirinya universitas-universitas. Pada universitas inilah mereka mngabdikan dirinya untuk kemajuan ilmu dan agama seperti halnya yag dilakukan oleh Thomas Aquinas (1225-1274).
Dikalangan ahli fikir islam, pada abad pertengahan ini, muncul pemikir-pemikir islam kenamaan seperti Al Kindi, Al Farabi, Ibn Sina, Al Ghazali, Ibn Bajjah, Ibn Tufail, Ibn Rusyd. Periode ini berlangsung tahun 850-1200, dimana pada masa I tulah kerajaan islam berlangsung dan ilmu pengetahuan berkembang pesat sampai runtuhnya kerajaan islam di Granada Spanyol 1492.
Masa berikutnya dikenal dengan masa abad modern. Rene Descartes (1596-1650) dianggap sebagai bapak filsafat modern yang berhasil melahirkan konsep dari perpaduan antara mode ilmu alam dengan ilmu pasti kedalam pemikiran filsafat.
Pada abad 18 pemikiran filsafat diisi dengan upaya manusia untuk mencari kebenaran dan kenyataan. Tokohnya antara lain adalah JJ. Rousseau (1722-1778). Di Jerman juga muncul pemikir terkenal bernama Immanuel Kant (1724-1804) yang mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang pasti dan berguna. Dan pada abad ke 19 muncul tokoh-tokoh terkenal antara lain adalah Hegel (1770-1857), Karl Marx (1818-1883), August Comre (1798-1857), John Dewey (1858-1952). Kemudian abad ke 20 ini timbul aliran-aliran kefilsafatan seperti neo helenisme, neo positivism, kritik, ilmu dan rasionalisme. Pada akhir abad 20 muncul aliran-aliran kefilsafatan seperti filsafat Analitik, eksistensi, strukturalisme dan kritik sosial.
ALIRAN ATAU MAZHAB DALAM FILSAFAT
Juhaya S. Praja (2003) dalam bukunya “Aliran-aliran Filsafat dan Etika”, menuliskan bahwa aliran-aliran yang cukup berpengaruh di antaranya:
1. Rasionalisme Rene Descartes (1595-1650)
Nicholas Malerbranche (1638-1775)
De Spinoza (1632-1677)
Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716)
Christian Wolf (1679-1754)
Blaise Pascal (1623-1662)
2. Empirisme Thomas Hobes (1588-1679)
John Locke (1632-1704)
George Berkeley (1665-1763)
David Hume (1711-1776)
3. Kritisisme Immanuel Kant (1724-1804)
4. Materialisme Karl Marx (1818-1883)
5. Idealisme Plato (427-347 SM)
Hegel (1770-1831)
6. Positivisme Auguste Comte (1798-1857)
7. Pragmatisme William James, John Dewey
FC. Schiller, Charles S. Pierce,
George Herbert Mead
8. Sekularisme Jacob Holyoake
9. Filsafat Islam Al Ghazali (1059-1111)
Al Farabi
FILSAFAT ILMU
Sistematis
General
Syarat Ilmu Pengetahuan Rasional
Objektif
Menggunakan metode
tertentu
Dapat
dipertanggung jawabkan
PENGERTIAN FILSAFAT ILMU
1. Michael V. Berry : penelaahan tentang logika intern dan teori-teori ilmiah.
2. May Brodbeck : suatu analisis netral yang secara etis dan falsafi.
3. Lewis White Beck : ilmu yang mengkaji dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
4. A. Cornelius Benyamin : studi sistematis mengenai sifat dan hakikat ilmu, khususnya yang berkenaan dengan metodenya, konsepnya, kedudukannya dalam disipilin keilmuan.
5. Robert Ackermann : tinjauan kritis mengenai pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini.
6. Peter Caw : bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat umumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.
7. Alfred Cyril Ewing : salah satu bagian filsafat yang membahas tentang logika, dimana didalamnya membahas tentang cara yang dikhususkan metode-metode dari ilmu yang berlainan.
8. The Liang Gie : segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan manusia.
9. Jujun S. Suriasumantri : suatu pengetahuan atau epistemologi yang mencoba menjelaskan rahasia alam agar gejala alamiah tersebut tak lagi merupakan misteri.
10. Beerling : penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut.
OBJEK FILSAFAT ILMU
Ontologi Epistemologi Aksiologi
menjelaskan mengenai menjelaskan mengenai menjelaskan mengenai
pertanyaan apa pertanyaan bagaimana pertanyaan untuk apa
FUNGSI FILSAFAT ILMU
Menurut Frans Magnis Suseno (1992: 2):
1. Membantu mendalami pertanyaan-pertanyaan tentang ilmu secara sistematis dan historis.
2. Sebagai kritik ideology.
3. Dasar metodis dan wawasan lebih mendalam.
4. Kemampuan analitis dan kritis lebih tajam.
Menurut Burhanuddin Salam (2000: 12) : mengemukakan bahwa filsafat berfungsi sebagai mater scientarium (induk ilmu pengetahuan). Begitu juga Will Durant dalam Jujun S. Suriasumantri (2003: 22), menjelaskan bahwa filsafat berfungsi sebagai peneratas pengetahuan (member arah kepada ilmu pengetahuan dalam merumuskan konsep dan teori untuk membangun konsep ilmiah.
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Filsafat ilmu ini pada akhirnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu :
1. Filsafat ilmu umum : mencakup kajian tentang persoalan kesatuan, keseragaman, serta hubungan diantara segenap ilmu.
2. Filsafat ilmu khusus : kajian filsafat ilmu yang membicarakan kategori-kategori serta metode-metode yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu.
PERKEMBAGAN FILSAFAT ILMU
1. Zaman Prasejarah : manusia telah mampu menciptakan tentang konsep tentang alat sebagai perkakas untuk keperluan kehidupan manusia.
2. Zaman Sejarah : manusia telah mempunyai kemampuan menulis, membaca dan menghitung sehingga setiap peristiwa dapat dicatat dan dapat memperkecil kesalahan.
3. Zaman Logam : pada masa ini perkembangan ilmu lebih pesat lagi, yaitu telah ditemukannya logam yang diolah sedemikian rupa menjadi sebuah perhiasan yang indah dan mahal harganya.
4. Zaman Yunani dan Romawi : perkembangan know how pada masa ini tingkatannya lebih maju dari zaman sebelumnya.
5. Filsafat Ilmu di India dan China
6. Filsafat Ilmu pada masa Islam : ilmu penegtahuan dan teknologi modern lahir dari kandungan islam, yaitu menemukan metode ilmiah yang menjadi kunci pembuka rahasia alam semesta yang jadi perintis modernisasi Eropa dan Amerika.
7. Filsafat Ilmu pada Abad Kegelapan : bangsa Romawi lebih sibuk dengan masalah-masalah keagamaan yang terus mempelajari dosa dan bagaimana menghapuskannya.
8. Filsafat Ilmu pada abad ke-16 dan 17 : merupakan masa kebangkitan atau renaissance berarti masa untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik dengan meninggalkan kebudayaan tradisional.
9. Filsafat ilmu pada abad ke-18 dan 19 : pada masa ini kecepatan perkembagan ilmu penegtahuan pada abad-abad berikutnya benar-benar sangat menakjubkan. Ilmu pengetahuan empiris makin mendominasi ilmu pengetahuan. Satu penemuan diikuti dengan penemuan lain, saling mengisi.
10. Filsafat ilmu pada abad ke-20 : menurut Burhanuddin salam (2000: 265) abad ke-20 merupakan abad percobaan bagi ilmu pengetahuan. Perang dunia ke 1 dan 2 sebagai coreng sejarah menandai ketidaksanggupan ilmu pengetahuan membimbing dirinya. Sebagai contoh penemuan bom atom yang diguanakan pada perang dunia ke-2 telah membinasakan banyak manusia.
FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN
OBJEK ILMU PENGETAHUAN
Terdiri dari dua Objek yaitu :
Objek Material : adalah suatu hal yang menjadi sasaran penyelidikan baik benda konkret maupun abstrak.
Objek formal : adalah cara memandang terhadap objek material.
Eksistensi Ilmu pengetahuan dilihat dari 4 poin penting yakni :
1. Objek ilmu pengetahuan
2. Metode ilmu pengetahuan
3. System ilmu pengetahuan
4. Kebenaran ilmiah
5 TEORI KEBENARAN :
1. Kebenaran Koherensi : konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Kebenaran Korespondensi : materi pengetahuan berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Kebenaran Pragmatis : jika pernyataan itu memiliki kegunaan dalam kehidupan praktis.
4. Kebenaran Performatif : sesuatu dianggap benar jika memang dapat diaktualisasikan dalam tindakan.
5. Kebenaran Proposisi : sesuai dengan persyaratan materiilnya suatu proposisi, bukan pada syarat formal proposisi.
DIMENSI ONTOLOGI
Ontologi merupakan ilmu pengetahuan tentang sesuatu yang berada.
Objek Kajian Ontologi : Metode dalam Ontologi
Metafisika
Asumsi
Teologi
Aliran-aliran dalam metafisika ontology :
a. Aliran Monoisme d. Aliran Nikhilisme
b. Aliran Dualisme e. Aliran Agnotitisme
c. Aliran Pluralisme
DIMENSI EPISTEMOLOGI
Epistemologi disebut juga dengan teori pengetahuan.
Metode pengetahuan yang diperoleh manusia melalui :
1.Metode induktif
*menyampaikan pernyataan-pernyataan hasil observasi dan disimpulkan secara umum.
2.Metode deduktif
*menyimpulkan data-data empiris diolah lebih lanjut dalam suatu system pernyataan yang runtut.
3.Metode positivisme
*metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual yang positif.
4.Metode kontemplatif
*pengetahuan yang diperoleh lewat intuisi ini bias diperoleh dengan cara berkontemplasi seperti yang dilakukan oleh Al Ghazali.
5.Metode dialektis
*tahap logika yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan juga analisa sistematis tentang ide-ide.
Persyaratan Epistemologi :
a. Dasar pembenaran, menuntut pengaturan kerja ilmiah yang diarahkan pada perolehan derajat kepastian sebesar mungkin.
b. Sistemik, terdapat susunan ilmiah dalam cara memperoleh penegtahuan ilmiah itu.
c. Intersubjektif, pengetahuan yang diperoleh seorang subjek harus mengalami verifikasi oleh subjek-subjek lain supaya pengetahuan itu lebih terjamin keabsahannya.
DIMENSI AKSIOLOGIS
Aksiologi adalah teori tentang nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan.
Objek aksiologis : Etika
Estetika
JALINAN ILMU FILSAFAT DAN AGAMA
A. Titik persamaan
· Baik ilmu. Filsafat dan agama bertujuan sekurang-sekurangnya berurusan dengan hal yang sama yaitu kebenaran.
B. Titik perbedaan
· Baik ilmu maupun filsafat keduanya hasil dari sumber yang sama yaitu ra’yu(akal, budi, rasio atau reason) manusia, sedangkan agama bersumberkan dari wahyu Alloh.
C. Titik singgung
· Ketiganya memiliki kekuatan daya gerak dan refleksi yang berasal dari manusia.
EPISTEMOLOGI
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang membicarakan mengenai sumber-sumber, karakteristik, sifat dan kebenaran pengetahuan. Epistemology berarti pikiran atau teori tentang pengetahuan atau filsafat pengetahuan.
Menurut Jan Hendrik Rapar pengetahuan dapat dibagi kedalam 3 jenis :
1. Pengetahuan biasa
2. Pengetahuan ilmiah
3. Pengetahuan filsafati
Ada beberapa Teori kebenaran yaitu : Teori Kebenaran saling berhubungan
Teori Kebenaran saling berkesusaian
Teori Kebenaran inherensi
Aliran-aliran Teori Pengetahuan
1. Aliran Empirisme
*menurut aliran ini manusia manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalaman inderawi.
2. Aliran Rasionalisme
*menegaskan bahwa untuk sampainya manusia pada kebenaran adalah semata-mata dengan akalnya.
3. Aliran Positivisme
*lahir sebagai penyeimbang pertentangan yang terjadi antara aliran empirisme dan aliran rasionalisme.
4. Aliran Intuisionisme
*dengan menyadari keterbatasan indera dan akal, maka dikembangkan satu kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki manusia, yaitu intuisi.